Krisis Keuangan UMT Warisan Rektor Lama, Pembelian Aset dan Menurunnya Jumlah Mahasiswa Menjadi Sumber Masalah

UMT
BEM Uiviesitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) tengah melakukan konsolidasi upaya penyelamatan kampusnya, di aula lantai 6 kampus UMT. (Credit : Aziz Muslim/Banten Ekspres)

“PP Muhammadiyah juga melihat turunnya penerimaan mahasiswa baru yang ada di Universitas Muhammadiyah Tangerang, dan itu kemudian memang juga mempengaruhi keuangan UMT,” paparnya.

Dia menegaskan, pihaknya mengultimatum dalam waktu 7×24 jam atau satu Minggu setelah audiensi dilakukan pihak rektorat dan BPH Universitas Muhammadiyah Tangerang harus sudah menyelesaikan pembayaran tukin para dosen dan pegawai Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Bacaan Lainnya

“Kami minta komitmen pihak rektorat melalui pakta integritas untuk menyelesaikan permasalahan ini selama 7X24 jam atau seminggu lamanya. Jika tidak dipenuhi kami bersama para dosen akan melakukan mogok masal perkuliahan,” tegas Asrul.

Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang, Desri Arwen memastikan gaji bulanan dosen dan pegawai selalu terbayarkan setiap bulannya. Namun untuk tukin yang dibayarkan dengan sistem rapel mengalami keterlambatan.

“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas keterlambatan pembayaran tukin kepada dosen dan pegawai. Situasi ini tidak mencerminkan nilai-nilai utama Muhammadiyah, dan kami berkomitmen untuk segera menyelesaikannya,” jelas Arwen.

Pos terkait