F menceritakan, pelaku kerap kali melakukan penyimpangan seksual terhadap bocah laki-laki setiap Sabtu malam di rumah pelaku yang berdampingan dengan majelis taklim. Korban yang menjadi sasaran targetnya rata-rata anak-anak usia SD hingga kelas 1 SMP di lingkungan rumahnya.
“Pelaku ngelakuin ke korban ada yang cuma dilecehin, ada yang kelamin punya korban digituin dan ada juga yang disodomi, ada juga punya pelaku digituin sama korban karena disuruh pelaku. Korbannya bocah laki-laki semua,” bebernya.
Dia menambahkan, pelaku ini sempat mempunyai seorang istri, namun, konon pelaku tidak pernah melakukan hubungan intim bersama istrinya tersebut layaknya hubungan seorang suami istri. Sehingga istri pelaku pun meminta untuk diceraikan.
“Pelaku juga sempat punya istri tapi sudah cerai, karena emang katanya istrinya tidak pernah disentuh sama pelaku, karena emang udah gak normal emang gitu ustaznya,” ungkapnya.
