“Edukasi kepada masyarakat inikan macam-macam. Kepada kelompok masyarakat dunia usaha melalui edukasi simulasi dan pemeriksaan sistem proteksi kebakarannya agar berfungsi dengan baik. Kalau kepada masyarakat tentu edukasi pencegahan kebakaran dengan mewaspadai penyebab-penyebab kebakaran di rumah,” tambahnya.
Menurutnya, untuk pelajar biasanya pihak sekolah mengadakan edukasi tentang bagaimaba melakukan pencegahan kebakaran terjadi. “Kita mencoba supaya tidak terlampau mengakibatkan banyak kebakaran,” jelasnya.
Dohiri mengaku, kebakaran yang terjadi selama 2024 kemarin bukan karena ada sesuatu yang lengah oleh masyarakat tapi, karena ekstremnya cuaca. Hal tersebut yentu menyebabkan tingginya frekuensi dikebakaran.
“Terutama saat dipertengahan tahun 2024 terjadi cuaca panas terik dan kasus kebakaran kerap terjadi,” terangnya.
BACA JUGA :
RSU Tangsel Siapkan Layanan MCU Khusus PPPK