Ambar menambahkan, semua siswa diajarkan mulai dari Iqro. Jika sudah ada yang bisa naik bacanya ke Al Quran, dan dibimbing agar mereka hatam bacanya. Kalau sudah ada yang hatam biasanya dilakukan tasyakuran agar siswa tetap semangat dan terus membaca Al Quran.
”Kita sengaja melakukan tasyakuran kecil-kecilan. Ini agar siswa tetap semangat dan tidak bosan membaca Al Quran. Sejauh ini sudah ada yang hatam, dan mereka melanjutkan kembali membaca Al Quran dari awal,”paparnya.
Ia menjelaskan, sejauh ini anak-anak tidak ada yang bosan membaca Al Quran. Mereka semangat dan berlomba-lomba bisa hatam Al Quran. Untuk yang masih iqro juga semangat untuk bisa naik ke Al Quran. Karena memang, sudah menjadi kebiasaan di sekolah setiap Jumat. Bahkan, para siswa juga tidak ada yang malas dalam mengaji bersama.
”Walaupun mereka masih sekolah dasar, ada beberapa siswa yang cepat dalam mengaji. Mereka dengan mudah menangkap pelajaran tajwid Al Qur’an dari guru mereka. Sehingga, mereka cepat membaca Al Qur’an dan tinggal melatih hafalan saja,”tutupnya.(ran)