“Dari laporan yang diterima, bahwa mereka ini dari sore sampai malam hari, yang dikhawatirkan bukan hanya sekedar pacaran namun malah mesum nantinya,” sambungnya.
Ghofur yang juga politisi PKB ini mengaku, sangat miris atas kebenaran laporan tersebut, karena yang seharusnya wisata mangrove ini menjadi tempat berekreasi wisatawan namun dijadikan tempat mesum.
Sehingga, dirinya berharap Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang, menindaklanjuti keluhan masyarakat itu agar wisata dapat dijadikan sebagai mestinya.
“Wisata itu punya potensi besar lho untuk meningkatkan pendapatan daerah, kalau wisatanya malah dijadikan tempat maksiat para anak muda, tentunya tidak akan ada yang mau untuk datang. Sehingga, saya harap wisata mangrove ini dapat dikelola dengan baik oleh Disporapar Kabupaten Serang,” ujarnya.
Selain kerap dijadikan tempat mesum, kata Ghofur, kondisi objek wisata mangrove ini sangat memprihatikan.