”Kami percaya pentingnya mengenalkan bambu kepada generasi milenial agar mereka dapat melihat peluang usaha dari bahan tradisional ini,” tambah pria yang akrab di sapa Kang Dani.
Pelatihan yang dilakukan komunitas ini bertujuan agar setiap peserta tidak hanya memahami teknik anyaman tetapi juga mampu mengemas produk secara modern dan kreatif sehingga memiliki nilai ekonomis tinggi.
“Kami ingin mereka memahami bahwa anyaman bambu bukan sekadar kerajinan, tetapi juga potensi usaha yang menjanjikan,” jelas Dani.
Pemerintah Kabupaten Tangerang juga turut mendukung upaya ini dengan memberikan ruang promosi melalui berbagai pameran dan bazar.
Dani mengungkapkan bahwa kesempatan ini menjadi salah satu bentuk apresiasi terhadap para pengrajin anyaman bambu.
”Bagi kami, apresiasi pemerintah melalui pameran dan bazar adalah motivasi besar untuk terus berkarya. Ketika inovasi kami dihargai oleh masyarakat dan pemerintah, itu menjadi energi bagi kami untuk terus mengembangkan kerajinan anyaman bambu,” tuturnya.