Juanda menambahkan, para siswa kini sudah terbiasa, dan mereka juga sangat senang karena membawa alat makan dan minum dari rumah. Walaupun awalnya tidak mau, tetapi saat ini para siswa jadi terbiasa dalam kehidupan sehari-hari dimanapun mereka berada dan tidak hanya di sekolah saja.
”Siswa SMPN 2 Curug sudah terbiasa. Jadi mereka setiap jajan di jam istirahat pasti membawa alat makan dan minum. Jika tidak bawa maka tidak akan dilayani, di sini tidak ada plastik untuk membungkus makanan dan minuman,” paparnya.
Sementara itu, Tati salah satu penjual Teh Manis di kantin SMPN 2 Curug menjelaskan, dirinya tidak akan melayani siswa yang tidak membawa tempat makan dan minum (tumbler). Ini karena semua penjual makanan dan minuman sudah sepakat tidak akan melayani siswa yang tidak membawa Tumbler.
”Saya tidak lagi menyediakan plastik karena sepakat tidak lagi menggunakan plastik untuk jajanan siswa. Saat ini, siswa yang ingin membeli minuman es tehnya wajib membawa tumbler sebagai tempat minum dan tidak ada kelonggaran jika siswa tidak membawa tumbler,” tutupnya.(ran)