“Dari data sementara total keseluruhan ada 4.938 jiwa yang terdampak banjir, karena intensitas hujan yang tinggi sejak pagi hari membuat sungai meluap dan drainase yang buruk. Namun, tidak ada korban jiwa pada peristiwa banjir ini,” katanya.
Jhonny mengatakan, banjir terparah terjadi di Kecamatan Kramatwatu karena ketinggian airnya mencapai 70 hingga 100 centimeter, membuat masyarakat yang terdampak terpaksa memilih untuk mengungsi.
Masyarakat mengungsi ke rumah saudaranya dan ke Mushola terdekat, seperti di Perumahan Puri Cilegon RT.11 dan 14 RW.04, Desa Margasana ada pengungsi sekitar 20 jiwa.
“Ada yang mengungsi karena ketinggian air yang tinggi, namun kondisi saat ini banjir perlahan mulai surut. Bahkan, ada masyarakat yang sudah menempati rumahnya masing-masing,” ujarnya.
Adapun penanganan banjir yang dilakukan, kata Jhonny, pihaknya membagi beberapa regu untuk diberangkatkan ke lokasi banjir, sekitar pukul 09.00 WIB untuk melakukan assessment atau pendataan.