”Tujuan ingin para siswa paham dan tidak melakukan aksi bullying. Ini karena bullying berdampak negatif dikemudian harinya. Baik korban atau pelaku bullying akan tidak baik dikemudian hari. Jadi kita lakukan sosialisasi ini agar para siswa tahu apa saja dampaknya,”ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (8/1).
Asmadi menambahkan, dalam sosialisasi tersebut para siswa diberikan pemahaman dampak negatifnya dan karena bullying tidak ada dampak positif. Para siswa juga diberi pemahaman, bullying merupakan salah satu tindakan yang tidak dibenarkan di lingkungan sekolah ataupun lingkungan luar sekolah.
”Para siswa diberikan pemahaman agar tidak bercanda berlebihan, tidak boleh saling menghina dan mengejek, harus saling kompak dan hal lainnya untuk bisa mencegah terjadinya bullying di sekolah,” paparnya.
Ia menjelaskan, peran orang tua juga sangat dibutuhkan, karena dengan adanya peran orang tua bisa meredam aksi bullying. Ini karena banyak siswa yang takut dengan orang tuanya. Dari situ orang tua bisa mencegah dan memberikan pemahaman kepada para anaknya.
”Orang tua juga diharapkan untuk memberikan pemahaman yang lembut, jangan kasar karena itu bisa berdampak tidak baik bagi psikologi anak. Karena itu harus dengan cara baik agar siswa bisa juga mendengar dan mengikuti nasihat orang tua mereka,”tutupnya.(ran)