Liya menambahkan, pelatihan guru menjadi kunci keberhasilan program. Tim dibekali workshop dan pendampingan intensif untuk memperdalam pemahaman tentang P5. Siswa juga dilibatkan dalam proyek kelompok seperti pameran budaya dan program daur ulang untuk membangun rasa tanggung jawab dan kepedulian lingkungan.
”Tantangan terbesar adalah mengubah pola pikir pendidik serta menyesuaikan jadwal dengan kurikulum yang ada. Untuk mengatasinya, proyek P5 diintegrasikan dengan mata pelajaran tematik tanpa mengorbankan pembelajaran utama. Dukungan orang tua dan masyarakat juga memperkuat implementasi program ini,”paparnya.
Ia menjelaskan, SDN Gudang Tigaraksa juga memiliki program unggulan yang mendukung P5, antara lain Senin Semangat menanamkan motivasi belajar sejak awal pekan. Program Selasa Bersih (Selasih) untuk mengajak siswa menjaga kebersihan lingkungan. Program Rabu Segar (Bugar) untuk menggalakkan olahraga untuk kebugaran. Keempat, Kamis Literasi (Kamsi) untuk meningkatkan minat baca dan literasi. Program kelima yakni Gerakan Jumat Berkah (GJB) untuk menumbuhkan kepedulian sosial melalui kegiatan amal.
”Program ini terus berkembang dan menjadi bagian integral dari pendidikan nasional. Evaluasi berkala dilakukan untuk meningkatkan kualitas program dan menyesuaikan dengan kebutuhan siswa. Kami ingin membentuk generasi yang adaptif, berkarakter kuat, dan siap menghadapi tantangan global,”tutupnya. (ran)