Banjir di Batuceper Dituding Dampak Urukan, Menurut Warga Sebelum Ada Urukan Tak Pernah Banjir

Banjir
Ketua RT 02, RW 07 Kelurahan Poris Jaya, Hasbulloh menunjukkan lahan milik PT Almazia yang sudah dilakukan pengurukan untuk pembangunan destinasi wisata Waterboom. (Credit: Abdul Aziz Muslim/Banten Ekspres)

“Sebelum lahan itu diuruk, air hujan dari lingkungan warga mengalir ke kali irigasi, sebelumnya tidak pernah banjir, setelah pengurukan lahan itu imbasnya sekarang kita dirugikan karena setiap hujan deras lingkungan kita kebanjiran,” ungkap Maman, Kamis (30/1/2025).

“Air masuk ke rumah-rumah warga sampai ketinggian mencapai 40 sentimeter. Kali irigasi tidak dapat menampung tumpahan air dari lahan yang diuruk itu, karena luasnya sekitar 10 hektaran, ditambah air dari Jalan Benteng Betawi kalau hujan deras airnya mengalir ke lahan sawah yang diuruk itu,” sambungnya.

Bacaan Lainnya

Maman menyebut, sejak lahan milik PT Almazia tersebut dilakukan oengurukan, saat hujan deras dengan intensitas tinggi warga sekitar kerap kali kebanjiran. PT Almazia mulai melakukan pengurukan lahan tersebut sejak September 2024. Pasalnya, lahan tersebut akan dibangun destinasi wisata Waterboom.

Menurutnya, sejak awal pengurukan lahan tersebut, warga sempat mempertanyakan terkait perijinan proyek pembangunan yang dilakukan PT Almazia.

Pos terkait