“Kalau dari harga memang terjangkau, tapi kalo seperti ini terus tiap hari kita mengantre gas, rebutan gas sama yang lain, sama aja menyusahkan mending beli di eceran aja langsung beres ga perlu ribet ribet,” ujarnya saat di wawancarai.
Menurut Lina tidak adanya sosialisasi kepada masyarakat terlebih dahulu yang menyebabkan masyarakat merasa kecewa. “Pemerintah tiba tiba membuat kebijakan tanpa adanya sosialisasi ke masyarakat, alhasil semua kaget kita harus cari gas dulu ke pangkalan belum ngantrinya belum persyaratannya semuanya ribet,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Arif, warga yang tidak mengetahui aturan yang mewajibkan pembeli membawa KTP sebagai persyaratan. “Saya rumah lumayan jauh, datang ke sini mau cari gas LPG 3 Kg, diharuskan pakai KTP kebetulan saya ngga bawa karena gatau kan, mau ga mau saya harus pulang lagi, karena ga boleh diwakilkan juga,” jelasnya.
Arif juga berharap pemerintah bisa membuat peraturan yang bijak dan memudahkan masyarakat.