“Ibu ini lalu diantar pulang oleh tetangganya. Tetangga ini yang membawakan tabung gasnya sampai di rumah,” ungkapnya.
Di rumah saat itu hanya ada menantu korban dan ia melihat kondisi ibu mertuanya kondisinya drop. Kemudian anak menatunya menghubungi suaminya yang sedang bekerja.
“Begitu sampai di rumah, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Permata Pamulang yang jaraknya tidak jauh dari rumah,” ungkapnya.
Kemudian korban mendapat penanganan medis dari dokter. “Tidak lama mendapat penanganan medis korban meninggal dunia. Berdasarkan keterangan dari anak korban, korban ini punya riwayat penyakit darah tinggi,” tuturnya.
Lebih lanjut Widya mengklarifikasi kabar yang beredar di media sosial (medsos) yang menyebutkan nenek tersebut meninggal dunia saat antre membeli gas LPG 3 kg. “Tidak betul nenek ini meninggal dunia karena antre beli gas LPG 3 kg. Lalu, meninggalnya juga di rumah sakit dan bukan di agen LPG,” tutupnya. (bud)