Meski kabar tersebut sangat menggembirakan, namun ia mengingatkan memungkinkan terjadinya inflasi yang tinggi pada Maret 2025.
“Siap-siap saja nanti melonjak (inflasi), lonjakannya akan lebih hebat pada Maret,” katanya.
Ia menjelaskan, melonjaknya inflasi tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor, pertama adanya normalisasi tarif listrik prabayar yang sebelumnya menjadi faktor deflasi pada Januari 2025.
Kedua, yakni waktu yang bertepatan dengan Ramadan dan Lebaran 2025, sehingga akan terjadi peningkatan permintaan barang dan jasa.
“Karena Maret bertabrakan dengan adanya Ramadan dan Lebaran, jadi mungkin dampaknya double,” paparnya. (mam)