Sari menambahkan, pihaknya juga meminta kepada guru untuk bisa mengajarkan kepribadian yang bisa membentuk karakter mereka. Tetapi, dengan siswa mengikuti eskul, bisa langsung praktek dan bisa mengetahui seperti apa mereka menjalani tantangan dari guru pembina mereka.
”Kalau hanya teori sudah diberikan saat kegiatan belajar mengajar, kalau praktek disaat Pramuka itu bisa mengetahui karakter mereka. Jadi kita bisa menambahkan atau memperbaiki apa yang mereka lakukan saat ikut eskul,”paparnya.
Ia menjelaskan, semua siswa tidak bisa disamaratakan, ada siswa yang cepat tanggap ada siswa yang lemah. Untuk siswa yang lemah ini, harus terus dibimbing. Karena, dengan bimbingan siswa bisa dengan baik menerima arahan para guru.
”Kita tidak boleh juga membedakan mereka, karena dengan cara membedakan siswa akan merasa. Kita harus adil antara siswa satu dengan yang lainnya. Intinya, jangan membedakan dan harus porsinya sama,”tutupnya.(ran)