Nina menambahkan, peran orang tua sangat penting dalam membimbing anak-anak mereka dalam menjalankan ibadah harian. Menurutnya, pihak sekolah hanya berusaha memberikan motivasi dan semangat saat mereka di sekolah. Tetapi setelah di rumah ,siswa wajib diberikan semangat dan bimbingan ibadah melalui orangtua mereka masing-masing.
”Setelah siswa di rumah, yang bertanggungjawab atas apapun adalah orangtuanya. Jadi saya harap orang tua bisa terlibat dalam meningkatkan ibadah anak-anak. Walaupun sudah besar atau remaja, tetapi masih ada siswa yang beralasan dalam beribadah,” paparnya.
Sementara itu, Ketua G3S Bakomubin Kabupaten Tangerang Heri Irawan menyampaikan, rendahnya kedisiplinan ibadah di kalangan pelajar menjadi fenomena umum di berbagai sekolah. Oleh karena itu, program G3S didukung oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan sekolah-sekolah, sebagai langkah strategis meningkatkan kesadaran spiritual siswa.
”Kegiatan ini mengingatkan bahwa esensi pendidikan sejati bukan hanya mencetak individu yang cerdas secara akademik, tetapi juga membentuk karakter berlandaskan nilai-nilai spiritual dan moral yang kuat. Semoga inisiatif ini menginspirasi dunia pendidikan di Indonesia untuk terus memperkuat pembinaan karakter siswa melalui pendekatan yang lebih bermakna dan menyentuh hati,”tutupnya.(ran)