Berbenturan Aturan Adat, Warga Baduy Tolak Dana Desa

Warga Baduy
SEBA BADUY: Warga Baduy saat mengikuti seba Baduy di Pendopo Pemkab Lebak, belum lama ini. (CREDIT: AHMAD FADILAH/BANTEN EKSPRES)

LEBAK — Warga adat Baduy di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak dengan tegas menolak bantuan dana desa (DD) yang dikucurkan pemerintah guna meningkatkan kualitas pembangunan desa. Alasannya, karena bantuan tersebut berbenturan aturan adat.

Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Jaro Oom menyatakan, Baduy sudah lama tidak menerima bantuan DD.

Bacaan Lainnya

“Hante, hante masuk, atu sulit dicaritakeunana (tidak, tidak masuk (DD ke Pemdes Kanekes), ya sulit dicaritakannya). Intinya sulitnya itu karena berbenturan dengan aturan adat,” kata Oom dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (13/2).

Menurut Oom, masyarakat Baduy lebih memilih menjalankan kehidupan mereka sesuai dengan adat dan tradisi yang sudah ada, tanpa campur tangan dana dari luar. Meskipun dana desa itu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami menghargai bantuan yang diberikan, tetapi kami lebih memilih untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan kami, tanpa melibatkan dana dari luar, termasuk dana desa,” paparnya.

Pos terkait