“Bagi jamaah yang memiliki resiko tertentu seperti lansia, riwayat jantung atau riwayat lainnya dijalankan sesuai kemampuan,” pungkas dr. Ratna.
Kendati demikian untuk jamaah yang memiliki resiko diberikan metode Tes Jalan Kaki Enam Menit (Six Minute Walking Test), yaitu dengan test jalan selama 6 menit. Test ini untuk mengukur daya tahan dan kapasitas latihan seseorang. Tes ini dapat membantu dokter mengevaluasi kesehatan umum pasien, termasuk kondisi jantung dan paru-paru.
BACA JUGA :
SDN Tigaraksa 5 Terapkan Tujuh Pembiasaan Anak Hebat
Dalam pelaksanaannya, calon jamaah haji dimintakan untuk mengisi formulir screening seperti PAR-Q (Physical Activity Readiness Questionnaire) guna memastikan peserta layak mengikuti tes kebugaran.
dr. Ratna menegaskan, peserta calon jamaah juga mendapatkan pengukuran kesehatan lain seperti Tekanan Darah, Berat Badan, Tinggi badan dan Jndek Massa Tubuh (IMT). Guna mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kondisi kesehatan peserta.