Pasalnya, manfaat yang dirasakan ketika menjadi pangkalan yaitu, gas elpiji tiga kilogram yang diterimanya bisa terjangkau, serta pemanfaatannya bisa tepat sasaran.
“Tidak ada kendala, kita layani dengan baik dan pada prinsipnya para pedagang juga antusias untuk pembuatan izinnya. Jadi, kita bantu para pedagang diproses untuk membuat NIB nya,” ujarnya.
Dikatakan Adang, setelah adanya kelangkaan gas elpiji tiga kilogram di pengecer, kini sudah bisa masuk yang artinya pengecer sudah menjualnya.
Sedangkan, untuk harganya di pangkalan masih sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp19 ribu.
BACA JUGA: Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg, Pemerintah Diminta Cari Formula Distribusi Gas Bersubsidi
“Kalau di pengecer itu Rp20 hingga Rp21 ribu, masih dianggap wajar karena harga segitu sudah termasuk ongkos jalan dan segala macamnya. Sedangkan, untuk stok masih aman tidak ada masalah,” ucapnya. (agm)