“Kami berharap petani jika sudah panen agar cepat melaksanakan percepatan tanam,” ujarnya.
Selama ini, kata Rahmat, gerakan percepatan tanam menjadikan prioritas pemerintah daerah untuk mendukung program swasembada pangan. Berdasarkan informasi BMKG, curah hujan berlangsung sampai April 2025, sehingga petani khususnya di lokasi tadah hujan bisa melakukan gerakan percepatan tanam.
“Kami berkomitmen untuk mendukung program swasembada pangan dengan mengoptimalkan gerakan percepatan tanam,” tuturnya.
Sementara itu, Samsudin, petani di Desa Kolelet Wetan, Rangkasbitung mengaku melakukan percepatan tanam di lahan seluas 110 hektare dan dipastikan panen awal Maret 2025.
BACA JUGA: Guna Mencegah Terjadinya Abrasi, Pohon Keras Ditanam di Gunung Luhur
“Kami melakukan percepatan tanam, karena curah hujan di daerah ini meningkat,” ucapnya. (fad)