BANTENEKSPRES.CO.ID–Lima hari Walikota Tangerang Sachrudin meninggalkan Kota Tangerang. Ia harus mengikuti retret bergabung dengan ratusan kepala daerah lainnya di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.
Dalam retret itu, Sachrudin dibekali berbagai ilmu tentang meningkatkan ekonomi, bela negara, pentingnya infrastruktur, pengelolaan pemerintahan hingga pencegahan korupsi.
Selain ilmu, Sachrudin mengaku selama di Akmil benar-benar ditempa. Harus mandiri. Semua diurus sendiri. Ia mendapat pengalaman berharga. Tidur di bawah tenda bersama kepala daerah lainnya. Semua kebutuhan diurus sendiri. Karena tidak boleh membawa ajudan atau sekretaris pribadi.
Wajib mengikuti semua agenda tepat waktu. Jam bangun tidur pun diatur, seperti layaknya taruna Akmil. Sebelum adzan subuh sudah harus bangun. “Kita dibangunin pakai terompet. Kalau sudah bunyi terompet harus segera bangun. Ambil wudu trus salat subuh berjamaah,” terangnya.
Setelah salat subuh, langsung mandi dan mempersiapkan diri untuk mengikuti agenda pagi. “Benar-benar harus disiplin,” lanjut Sachrudin. Ia pun harus menggunakan seragam tentara Komando Cadangan (Komcad). Ia begitu terkesan dengan program retret Presiden Prabowo ini.
Di Akmil, ia bisa mendapatkan kenalan baru, mulai dari gubernur, bupati dan walikota dari daerah lain.” Manfaatnya, saya bisa berkomunikasi dengan kepala daerah lain, berdiskusi dan menyerap ilmu dan pengalaman dari para kepala daerah,” kata Sachrudin.
Untuk kepala daerah dari Banten, Sachrudin mengatakan hampir setiap hari ngobrol dan diskusi dengan Bupati Tangerang Maesyal Rasyid, Walikota Tangsel Benyamin Davnie, Gubernur Banten Andra Soni dan kepala daerah lainnya di Banten.
“Terjalinlah komunikasi dan kebersamaan. Sepulang dari Magelang, kita bisa dengan mudah komunikasi dengan Bupati Tangerang, Bupati Pandeglang, Walikota Tangsel , Cilegon, Kota Serang dan Gubernur Banten, jika ada program yang perlu disinergikan, komunikasi sudah berjalan baik,” kata Ketua DPD Golkar Kota Tangerang ini.
Dari Magelang Sachrudin punya berbagai bekal ilmu. Narasumber yang didatangkan, para pejabat tinggi, mulai dari menteri, Ketua KPK, Kapolri, Panglima TNI, Jaksa Agung, Wakil Presiden hingga dua mantan presiden, yakni Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Retret ini program yang luar biasa. Kita mendapatkan pengetahuan dan ilmu baru, bagaimana mengelola pemerintahan bermanfaat untuk masyarakat, pentingnya pembangunan infrastruktur, kesehatan, ekonomi hingga pencegahan korupsi,” lanjutnya.
Yang paling penting, semua kepala daerah wajib mensinergikan program dengan pusat. “Kepala daerah wajib menjalankan program-program pusat. Harus sinergi, tidak boleh berjalan sendiri-sendiri.
“Kolaborasi dan sinergi antara daerah dengan pusat harus kuat. Di retret ini saya pribadi mendapatkan banyak manfaat, banyak sekali pokoknya. Alhamdulillah ini akan menjadi bekal berharga saya menjalankan program-program di Kota Tangerang dan program-program pusat,” lanjutnya.
Retret selasai. Ditutup dengan pengarahan Presiden Probowo, pada Jumat (28/2). Sachrudin akan tiba di Kota Tangerang Sabtu (1/3). Ia mengaku akan langsung bekerja. “Sabtu itu libur tidak ngantor. Tapi, justru hari libur menjadi kesempatan saya bertemu masyarakat, menyerap aspirasi,” kata Sachrudin. Agenda Ramadan sudah menanti. Ia akan melakukan tarawih keliling ke masjid-masjid. Momen itu akan dimanfaatkan untuk menyosialisasikan program pembangunan dan menyerap aspirasi. (adv)