Dohiri menambahkan, pihaknya pernah menorekan prestasi yang luar biasa pada ajang yang sama, yakni pada 2017 memperoleh peringkat ketiga. Menurutnya, Damkar Tangsel masih terhitung berusia muda dibanding kabupaten kota lain.
“Maka kita harus belajar banyak dari kota kabupaten lain yang lebih senior. Tapi, soal kompetisi tersebut bukan masalah ada duluan namun, soal keterampilan yang memang butuh persiapan yang luar biasa,” tambahnya.
Menurutnya, pihaknya berhasil menjadi peringkat 4 kategori hose laying sudah menjadi pencapaian yang baik. Pasalnya, personel yang mengikuti hanya latihan sekitar 1 bulan saja.
“Kabupaten Kota lain seperti Bekasi dan Makasar itu latihannya 6 bulan. Kalau pengen juara harus dipersiapkan secara matang,” ungkapnya
Dohiri mengaku, pihaknya mengirimkan tim terbaiknya untuk berpartisipasi dalam kompetisi tersebut menjadi ajang untuk keterampilan dan ketangkasan bagi pemadam kebakaran dari berbagai daerah di Indonesia.