Uji Nutrisi Berbasis IoT Untuk Optimalkan Hasil Panen

Untuk mengetahui kandungan nutrisi tanah ada tanaman cabai, DKP Kota Tangerang menggunakan alat deteksi digital.

BANTENEKSPRES-Untuk meningkatkan hasil panen petani, teknologi pertanian memegang peran penting. Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang menggunakan teknologi digital untuk menguji kecukupan nutrisi tanaman cabai. Teknologi itu diuji coba di Kelompok Tani Batusari, Kelurahan Batusari, Kecamatan Batuceper.

DKP mengimplementasikan teknologi Internet of Things (IoT) untuk mendeteksi kandungan nutrisi tanah. Dengan alat ini akan diketahui dengan pasti, kondisi nutrisi tanah pertanian. Kepala DKP Kota Tangerang Muhdorun mengatakan, inovasi ini merupakan bagian dari penerapan Pertanian 4.0 yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian dengan memanfaatkan teknologi digital.

Bacaan Lainnya

“Uji nutrisi tanah berbasis IoT ini memungkinkan petani di Kota Tangerang mendapatkan data yang akurat dan real time mengenai kondisi tanah mereka. Dengan menggunakan sensor IoT yang dipasang di lahan pertanian, data tentang kandungan nutrisi, kelembaban, dan PH tanah dapat dipantau secara langsung atau real-time dari aplikasi Android,” jelas Muhdorun.

Daru data-data itulah, petani bisa mengambil tindakan tepat agar tanaman tubuh baik dan hasil panen meninkat. Komoditas yang diuji adalah cabai merah besar dan cabai rawit, serta tanaman yang memerlukan keseimbangan nutrisi optimal untuk hasil terbaik. Dengan adanya teknologi ini, petani bisa lebih mudah dalam menentukan strategi pemupukan dan perawatan lahan.

“Bagi petani lain yang ingin mencoba uji nutrisi tanah berbasis IoT ini, bisa melakukan mengajukan permohonan ke DKP Kota Tangerang. Mari bersama-sama beralih ke pertanian modern yang lebih efisien dan berkelanjutan,” seru Muhdorun. Penerapan teknologi IoT dalam uji nutrisi tanah ini adalah langkah awal untuk membawa pertanian Kota Tangerang menuju era digital yang lebih efisien dan produktif.

“Melalui teknologi ini, kami dapat memberikan data yang lebih tepat dan terperinci mengenai kondisi tanah mereka. Sehingga, petani bisa mengambil keputusan yang lebih tepat dalam pengelolaan lahan dan pemupukan. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk mendukung pertanian yang lebih cerdas dan berkelanjutan,” ujarnya.

Sebelumnya, DKP Kota Tangerang berhasil meningkatkan hasil panen padi. Kelompok Tani Rawa Depan Jaya berhasil meningkatkan produktivitas padinya dengan metode jajar legowo. Bersama Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang berhasil memanen sembilan ton gabah kering. Kepala DKP Kota Tangerang Muhdorun menjelaskan, pola tanam jajar legowo hasilnya lebih baik dibanding pola tanam sebelumnya.

Selain hasil tinggi, keuntungan lain dari teknologi jajar legowo soal penggunaan bibit yang lebih sedikit di banding pola tanam lama. Terkait pemupukan petani pun menggunakan pupuk organik cair. “Lewat metode jajar legowo, para petani Kota Tangerang khususnya Kelompok Tani Rawa Depan Jaya ini berhasil meningkatkan hasil produksi lebih dari 50 persen. Secara rekap data dengan metode jajar legowo petani dengan satu hektare lahan berhasil panen sembilan ton gabah kering yang biasanya tujuh ton,” papar Muhdorun.

“DKP Kota Tangerang berkomitmen akan terus melakukan pembinaan, tidak bosan membimbing para petani dengan berbagai teknologi yang ada,” sambungnya. Ia pun menjelaskan, metode jajar legowo adalah pola tanam padi sawah dengan berselang-seling antara dua atau lebih baris tanaman padi dan satu baris kosong.

Metode ini memiliki banyak manfaat, seperti mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. Menekan serangan penyakit, mempermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama atau penyakit. “Selain itu, bermanfaat untuk meningkatkan populasi pertanaman dan menambah kelancaran sirkulasi sinar matahari dan udara di sekeliling tanaman pinggir,” katanya. (adv)

Pos terkait