KOTA TANGERANG–Tim Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang menurunkan tim untuk memeriksa kondisi kesehatan warga terdampak banjir. Fokus pemeriksaan tidak hanya pada warga yang berada di pengungsian. Melainkan warga yang tetap tinggal rumah, namun rumah kemarin terkena banjir.
Tim kesehatan sudah bergerak, sejak Selasa (4/3) saat banjir sedang parah-parahnya. Mereka melakukan pengecekan kesehatan dan pengobatan kepada warga di pengungsian. “Sejak hari pertama banjir melanda, seluruh petugas kesehatan langsung bergerak melakukan assesment lapangan warga terdampak. Di lokasi-lokasi tertentu pun langsung didirikan Posko Kesehatan menjangkau lansia atau anak-anak yang rentan sakit akibat terendam air terlalu lama,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Anggraeni.
Untuk mempercepat pelayanan warga terdampak banjir, ia mendirikan 12 Posko Kesehatan di antaranya Puskesmas Pedurenan yang terletak di Masjid Al Irsyad, Masjid Nurul Hikmah dan Masjid Darussalam. Lalu, Puskesmas Petir yang terletak di Lokadi Jagal Sapi Kampung Cantiga dan Poskes Keliling.
Puskesmas Tajur yang terletak di Masjid Nurul Qobidh, Masjid Al Ittihad dan Kantor Kelurahan Tajur. Puskesmas Sudimara Pinang di Musala Al Barokah dan lainnya sistem Poskes Keliling. “Dalam kondisi ini, yang paling banyak dikeluhkan warga adalah demam, kepala pusing dan gatal-gatal atau penyakit kulit lainnya. Seluruh petugas di lapangan dipastikan telah melakukan skrining kesehatan ke seluruh pengungsi,” tegas dr. Dini.
Dalam skrining kesehatan tersebut, diutamakan adalah mereka para lansia atau pengidap penyakit penyerta. Dinkes Kota Tangerang juga akan memberikan perhatian khusus pada sanitasi pascabencana. Dr Dini memastikan tidak ada keluhan kesehatan serius dari para pengungsi di sekitar lokasi terdampak banjir di kawasan Kampung Candulan Petir, Cipondoh, Kota Tangerang.
“Kami sejauh ini hanya menerima 21 laporan keluhan kesehatan ringan dari total 55 pengungsi yang ada di sini. Adapun keluhannya beragam mulai dari pemeriksaan demam, hipertensi, sampai kebanyakan keluhan ISPA,” ujar dr Dini di Posko Kesehatan Siaga Bencana Petir.
Dr Dini Anggraeni menegaskan menyiagakan tenaga kesehatan (nakes) secara bergantian selama 24 jam. Tenaga kesehatan terus memonitoring kondisi kesehatan para pengungsi. Petugas juga melakukan skrining kesehatan kepada para pengungsi hingga blusukan ke rumah-rumah warga untuk memeriksakan kesehatan pascabanjir.
“Selama 24 jam para tenaga kesehatan secara bergantian terus siaga di posko kesehatan yang terdekat dengan posko pengungsian lokasi banjir, dan juga petugas kesehatan mendatangi rumah warga secara langsung untuk memeriksakan kesehatan pascabanjir. Petugas akan melakukan skrining kesehatan tanda-tanda vital dan juga menyediakan obat-obatan P3K dan kebutuhan kesehatan lainnya,” katanya, Rabu (5/3/25).
Dr Dini memaparkan selain tenaga kesehatan juga disiagakan ambulans di beberapa titik yaitu ambulans Cibodasari di pemeriksaan kesehatan lantai 2, ambulans gratis Karang Tengah di Posko Puskesmas Pondok Bahar, Ambulans Gratis Ciledug di Kelurahan Tajur, Ambulans Gratis Pinang di Sudimara Pinang, Ambulans Gratis Cipondoh di wilayah Petir, dan Ambulans 119 Cikokol di Pos Kesehatan Keliling.
Ia mengimbau agar masyarakat baik pengungsi atau warga terdampak banjir dapat melaporkan kondisi kesehatan kepada petugas kesehatan sehingga dapat diatasi sesegera mungkin. “Silakan laporkan kondisi kesehatan kepada petugas kesehatan yang berjaga di posko kesehatan atau yang melakukan kunjungan ke rumah-rumah secara langsung. Kami akan terus memastikan kondisi kesehatan masyarakat hingga banjir selesai,” ungkapnya.
Sebanyak 12 Posko Kesehatan dengan puluhan petugas yang disiagakan 24 jam untuk memastikan kondisi kesehatan warga terdampak banjir. Dr Dini menerangkan 12 posko yang disiagakan memiliki beberapa kategori. “Ada yang sifatnya statis di satu lokasi ada juga yang sifatnya Poskes Keliling,” ujar Dini. Hal ini ditujukan, untuk menjangkau masyarakat atau warga terdampak hingga pelosok pemukiman yang sekiranya tidak melakukan mengungsi di Posko Pengungsian. (adv)