BANTENEKSPRES.CO.ID–Banyak anak-anak yang harus mengungsi bersama orangtuanya, karena rumahnya dilanda banjir di Kota Tangerang. Agar mereka tidak trauma, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menurunkan tim khusus untuk melakukan trauma healing.
Tim trauma healing diterjunkan di wilayah Candulan, Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh, Rabu (5/3/25). Di tempat ini paling banyak warga harus mengungsi karena rumahnya masih terendam banjir.
Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang Tihar Sopian mengatakan belasan psikolog, konselor, Satgas PPA dan Forum Anak Kota Tangerang (FAKT) diterjunkan langsung ke lokasi pengungsian. Di pengungsian, mereka membangkitkan mental dan semangat anak-anak dengan mengajak bermain.
“Petugas memberikan trauma healing dengan cara menghibur, bermain games bersama hingga berdongeng. Hal ini ditujukan untuk menghilangkan trauma, terlebih tak merasa bosan atau tidak nyaman selama berada di pengungsian,” kata Tihar.
Sepanjang trauma healing berlangsung, anak-anak terlihat senang dan perhatiannya teralihkan dari bayang-bayang banjir yang tengah menimpa mereka. “Anak-anak bermain dan bernyanyi bersama. Petugas juga bercerita dan mewarnai, sebagai upaya anak-anak tetap senang dan melupakan banjir yang menimpa lingkungan khususnya di rumahnya,” lanjutnya.
Upaya pemberian trauma healing akan terus dilakukan oleh para petugas DP3AP2KB, Psikolog Konselor, Satgas PPA dan FAKT sampai para pengungsi kembali ke rumah masing-masing. Serta, tak menutup kemungkinan dilakukan trauma healing pascalingkungan kembali normal.
“Kita berupaya memastikan hak para warga terdampak atau pengungsi terpenuhi. Seperti tempat layak, makanan, kesehatan, kebersihan hingga psikologinya,” ungkapnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang terus bergerak mengatasi banjir yang tersebar di sejumlah lokasi. Banjir yang melanda Kampung Candulan mulai berangsur surut secara signifikan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang Andia Suherlinda menuturkan, banjir yang melanda Kampung Candulan diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi sekaligus meluapnya Kali Angke di sebelah timur pemukiman penduduk. “Banjir di kawasan padat penduduk tersebut mulai berangsur surut setelah sebelumnya menggenangi dua RW sejak dua hari terakhir,” terang Andia.
“Sebelumnya mencapai hampir dua meter. Kini bisa dilihat bersama genangan yang tersisa tinggal 1,4 meteran. Ini ke depannya akan perlahan surut seiring proses evakuasi yang terus dijalankan petugas di lapangan,” ujarnya.
Ia melanjutkan, BPBD Kota Tangerang juga menyiagakan personel gabungan untuk mengantisipasi banjir susulan di kawasan tersebut. BPBD Kota Tangerang telah menyediakan satu mobil kedaruratan, dua mobil bak, dua perahu karet untuk mendukung mobilisasi proses evakuasi yang dibutuhkan.
Tidak hanya itu, Pemkot Tangerang juga telah menyediakan dua titik posko pengungsian di sekitar kawasan tersebut yang sementara ini masih dimanfaatkan sekitar 55 pengungsi yang tersisa. (adv)