”Pesantren kilat juga menjadi ajang untuk memperkuat nilai-nilai moral dan etika. Melalui berbagai kegiatan seperti diskusi kelompok, ceramah, dan simulasi kasus, siswa diberi kesempatan untuk memahami dilema moral yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari dan mencari solusi yang sesuai dengan ajaran agama,”ujarnya kepada Banten Ekspres, Selasa (4/3).
Iis menambahkan, aspek lain yang tidak kalah penting dalam pesantren kilat adalah pengembangan sikap toleransi dan keberagaman. Dalam lingkungan yang heterogen seperti SMPN 4 Cikupa, siswa diajak untuk menghargai perbedaan dan belajar bersama dalam suasana saling menghormati.
”Selain manfaat langsung bagi siswa, pesantren kilat juga memberikan dampak positif bagi lingkungan sekolah secara keseluruhan. Dengan memperkuat karakter spiritual siswa, diharapkan akan tercipta lingkungan belajar yang lebih kondusif dan harmonis,” paparnya.
Ia menjelaskan, pesantren kilat di SMPN 4 Cikupa bukan hanya sekadar kegiatan tambahan, tetapi merupakan bagian integral dari upaya pembentukan karakter spiritual religius pada siswa.
”Melalui program ini, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi individu yang berkualitas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan di masa depan dengan penuh keyakinan dan keteguhan iman,” tutupnya.(ran)