BANTENEKSPRES.CO.ID–Tempat pembuangan sampah (TPS) yang ada di pinggir jalan akan ditutup oleh Dinas Lingkungan Hidup, Kota Tangerang. Penutupan ini bagian dari rencana strategis Pemkot Tangerang dalam mengatasi masalah sampah.
Inovasi lain dalam menangani sampah, akan mengoperasikan mesin pengolah sampah menjadi refused derived fuel (RDF) di tingkat kelurahan. Ini dilakukan untuk mengurangi suplai sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) Rawa Kucing, Neglasari.
Sejak tahun lalu, di TPA Rawa Kucing sudah dioperasikan mesin pengolah sampah menjadi RDF yang mampu menghasilkan RDF 30 ton sehari. RDF itu dikirim ke pabrik semen di Cibinong, Jawa Barat sebagai bahan bakar pembuatan semen.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Wawan Fauzi mengatakan, penataan sampah akan menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan kota. Mesin RDF akan dioperasikan di TPTS yang ada di tingkat kelurahan. “Tahun ini kami fokus pada pengelolaan sampah yang lebih efisien dan berkelanjutan,” katanya.
“Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas hidup warga Kota Tangerang dan menjaga kebersihan lingkungan kita,” katanya, Kamis (6/3). Salah satu inovasi yang akan dimaksimalkan ialah teknologi refused derived fuel (RDF) yang secara jumlah akan ditambah. Mesin pengolah sampah menjadi RDF akan dioperasionalkan di sejumlah wilayah yang saat ini pun tengah disiapkan secara infrastrukturnya.
“Salah satunya di TPST Benua Indah, Kecamatan Karawaci yang tengah disiapkan menjadi prototipe pengolahan sampah berbasis teknologi di kewilayahan. Tahun ini, TPST Benua Indah akan mendapat rehabilitasi gedungnya dan akan dipersiapkan untuk masuk alat RDF,” ungkap Wawan. Sesuai perintah Kementerian Lingkungan Hidup, dalam waktu dekat Kota Tangerang juga akan menyelesaikan Keputusan Wali Kota terkait Peta Jalan Akselerasi Penuntasan Pengelolaan Sampah di Kota Tangerang.
“Ini akan menjadi acuan penyusunan rencana kerja, bagaimana pengelolaan sampah. Serta, adanya penyusunan Rencana Induk Pengelolaan Sampah (RIPS) atau master plan bagaimana penataan sampah di Kota Tangerang,” katanya. Sementara itu, yang tak kalah prioritas, di 2025 ini DLH Kota Tangerang juga akan menutup TPS di seluruh jalan protokol.
“Untuk urusan ini, Pemkot Tangerang pastinya membutuhkan kerja sama seluruh masyarakat dan sektor swasta untuk berperan aktif dalam penanganan sampah. Diharapkan, melalui kerja sama ini, target pengurangan sampah akan tercapai maksimal di 2025 ini,” harapnya.
Untuk mengurangi gunungan sampah di TPA Rawa Kucing, sampah dioleh menjadi RDF. Dalam satu hari mampu memproduksi 30 ton RDF yang langsung dikirim ke pabrik semen PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) di Cibinong, Jawa Barat. “Arahannya sudah jelas dari pusat, untuk TPA dengan sistem landfill dan open dumping nantinya tidak akan ada lagi karena itu kita harus mencarikan solusi untuk pengolahan sampah yang efektif dan komprehensif. Salah satunya solusinya, sampah menjadi RDF,” lanjutnya. (adv)