Sutisno mengatakan, pasar bersih ini sudah berdiri sejak Februari 2022 lalu hingga sekarang telah menghasilkan PADes, dari semula Rp70,8 juta di 2022, lalu di 2023 mencapai Rp58 juta, dan di 2024 mencapai Rp88 juta.
Semua pedagang yang berjualan disini, diwajibkan untuk masyarakat Cikande Permai, agar mereka berwirausaha untuk meningkatkan perekonomian keluarganya.
“Pendapatan ini masuk ke PADes Cikande Permai, yang nantinya di kelola oleh pemerintah desa, yang tentunya digunakan untuk kepentingan masyarakat, jadi dari rakyat untuk rakyat. Semua yang berjualan disini, merupakan masyarakat Cikande Permai,” ujarnya.
Dikatakan Sutisno, daya beli masyarakat Cikande Permai ke pasar BUMDes ini dinilai sangat tinggi, karena mereka bisa mendapatkan kebutuhan pokok yang masih baru dan segar.
Pasalnya, para pedagang mengambil langsung dari pasar induk untuk kebutuhan pokok seperti, sayuran, bumbu, dan lainnya, untuk disajikan ke masyarakat Cikande Serang yang mayoritas adalah seorang pekerja.