Tri menambahkan, setelah Salat Dhuha, kegiatan dilanjutkan dengan tadarus Al Qur’an bersama. Setiap kelompok siswa, didampingi oleh seorang guru untuk membimbing bacaan mereka. Suara lantunan ayat suci menggema di lingkungan sekolah, menciptakan atmosfer religius yang mendalam dan menyentuh hati.
”Kegiatan ini bukan hanya sekadar rutinitas Ramadan, tetapi juga bagian dari pendidikan karakter. Kami berharap anak-anak dapat menerapkan nilai-nilai yang mereka pelajari di sekolah dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah maupun di lingkungan,” paparnya.
Ia menjelaskan, para siswa pun merasakan manfaat besar dari kegiatan tersebut. Mereka mengaku lebih termotivasi untuk mendalami ajaran Islam dan memperbaiki ibadah mereka. Karena selama Ramadan sangat penting dalam memberikan pendidikan keagamaan.
”Para guru yang mendampingi juga merasa bangga melihat perkembangan spiritual anak-anak didiknya. Mereka berharap kegiatan semacam ini dapat terus diadakan setiap tahunnya sebagai bagian dari upaya membentuk generasi yang berakhlak mulia,” tutupnya.(ran)