Herlina menambahkan, keberadaan TBM juga diharapkan untuk mencegah ketergantungan atau kecanduan gawai yang saat ini mengempur anak-anak. Tak jarang, banyak orangtua yang memilik memberikan gawai kepada anaknya dari pada buku-buku saat anak menangis.
Menurutnya, TBM hadir dari sebuah kebutuhan akan rekreasi berliterasi. Keberadaan TBM yang berada di tengah masyarakat bisa menjadi wadah yang positif bagi masyarakat agar mau memberikan sumbangsih mewujudkan generasi yang lebih baik.
BACA JUGA :
Dishub Akan Segera Lelang 33 Trayek Angkum
“TBM dibuat sedekat mungkin dengan masyarakat, jadi lebih fleksibel dan bersahabat untuk masyarakat. TBM lebih dekat dengan masyarakat lantaran tidak banyak aturan seperti perpustakaan umum, sehingga lebih menarik masyarakat untuk mengunjunginganya,” tutupnya. (bud)