TANGERANG — Kasus bullying yang terjadi di sekolah, akibat banyaknya siswa menggunakan media sosial (Medsos) untuk melihat konten ataupun video yang tidak baik. Karena konten atau video tersebut mempengaruhi siswa untuk bisa melakukan aksi bullying.
Di media sosial, banyak sekali konten yang mempertunjukkan aksi kekerasan dan juga aksi bullying. Sehingga para siswa terpengaruh untuk melakukan aksi bullying di sekolah.
Kepala SDN Pasar Kemis II Yuyun Yuningsih mengatakan, media sosial sangat berpengaruh terhadap siswa, apalagi banyak siswa yang sangat mudah mengakses media sosial melalui handphone sehingga mereka bisa melihat konten atau video yang seharusnya mereka tidak lihat.
”Media sosial tidak bisa di filter. Jadi kita sebagai guru harus bisa memberikan pengertian kepada siswa. Ini agar mereka tidak melakukan aksi yang ada di media sosial. Karena aksi bullying saat ini banyak sekali ada di media sosial,”ujarnya kepada Banten Ekspres, Senin (7/4).