Aeng menambahkan, tidak hanya pemeriksaan kesehatan, pencegahan stunting juga dipengaruhi oleh makanan. Walaupun saat ini ada program makan gratis bergizi bagi siswa, pihaknya masih menunggu keputusan dan juga aturannya. Karena belum ada tindak lanjutnya sampai saat ini, dan belum ada tindakan terkait makanan bergizi.
”Kita belum tahu pasti program tersebut tetapi untuk sosialisasi sudah kami terima. Dari pada kita menunggu, lebih baik kita bergerak dulu dengan mengingat orang tua untuk membawakan makanan bergizi bagi siswa. Kita tidak menyarankan siswa jajan di luar sekolah, karena tidak di ketahui kandungan gizi dan nutrisinya,”paparnya.
Ia menjelaskan, konsumsi makanan dengan berpengawet tinggi dan kadar gula tinggi sangat tidak dianjurkan bagi anak-anak, terutama anak SD. Sayangnya, para siswa lebih tertarik untuk mengonsumsi makanan tersebut yang jelas tidak memiliki kualitas gizi yang baik bagi masa pertumbuhan dan perkembangannya.
”Kita juga mengingatkan siswa mengenai makanan yang berbahya, alhamdulilah siswa paham dan mereka juga tidak mau makan-makan yang tidak sehat. Kita khawatir, jika siswa memakan makanan yang kurang baik,”tutupnya.(ran)