Ribet Balik Nama, Alasan Warga Malas Bayar Pajak

Pajak
Ratusan sepeda motor mengantre gesek mesin dan rangka di Samsat Balaraja. (Credit: Asep Sunaryo/Banten Ekspres)

“Saya kerja terus, waktunya gak cukup buat ke Samsat. Nanya ke temen untuk balik nama harus bawa BPKB, STNK, KTP dan kuitansi. Ini bayar pajak 2025, kalau di sini (STNK -red), tahun ini Rp230 ribu, yang sebelumnya belum bayar pajak. Saya terbantu dengan program ini,” jelasnya.

Sementara, Suryani mengaku kaget dengan antrean warga di Samsat Balaraja. Ia tak tahu adanya program pemutihan pajak kendaraan.

Bacaan Lainnya

“Saya antri ganti kaleng (plat nomor), saya dari Pasarkemis ngantre dari pagi. Gak tahu kalau ada rame-rame. Kaget gak tahu kalau ada program pemutihan pajak. Saya ganti kaleng engga ramai seperti ini. Kalau pajak saya bayar tiap tahun. Kaget panjang begini antrean, gak boleh masuk tadi harus ambil nomor antrean dulu. Mendingan dibedakan saja yang pemutihan sama yang ganti kaleng,” jelasnya.

Sementara, Kepala Samsat Balaraja Ali Hanafiah mengatakan, program pemutihan pajak kendaraan bermotor dari Gubernur Banten disambut antusias warga.

Pos terkait