“Kami ingin anak-anak muda tahu dan mengerti sejarah leluhur mereka. Haul ini bukan sekadar tradisi, tapi juga bentuk penghormatan dan upaya menjaga warisan sejarah,” ujar Ntus Plituk.
Haul di tahun ini pihaknya mengangkat tema “Gawe Kuta Baluwarti Batakelawan Kalis”, yang berarti “Membangun kota dari batu bata dan batu karang”. Tema ini merujuk pada peran besar Sultan Maulana Yusuf dalam membangun Keraton Surosowan sebagai pusat pemerintahan pada masanya.
“Kalau tidak ada beliau, mungkin tidak akan ada pemerintahan seperti sekarang. Maka dari itu, haul ini penting untuk terus dilestarikan sebagai bentuk penghargaan dan pelestarian sejarah,” tutupnya. (ald)