“Kami juga membuat beberapa tawaran kepada segmen-segmen tertentu yang kita alokasikan kepada penegak hukum, kesehatan, guru termasuk wartawan juga kita berikan,” katanya.
Ia juga menyadari kondisi ekonomi yang lesu berdampak pada industri properti di Indonesia, termasuk di Banten.
Namun saat ditanya apakah ada kemungkinan harga rumah subsidi, Budi mengatakan, bahwa pihaknya belum memiliki wacana kenaikan harga. Namun sebaliknya pihaknya memberikan beberapa relaksasi seperti pembebasan pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
“Mungkin untuk saat sekarang kami belum ada inisiatif untuk kenaikan harga rumah, kami menyadari daya beli masyarakat juga turun gitu ya. Makanya kami banyak program salah satunya BPHTB. Contoh harga rumah Rp160 juta harus keluar BPHTB sebesar Rp8 juta, nah ini enggak ada lagi,” ungkapnya.
Sementara itu Wakil Ketum DPP REI, Ikang Fawzi mengatakan, bahwa kondisi daya jual beli masyarakat yang menurun harus menjadi perhatian.