”Program kita setiap Jumat. Semua siswa wajib mengikuti agar meraka bisa dan lancar dalam membaca Al Qur’an. Maka itu, BTQ sudah menjadi program prioritas agar menciptakan siswa yang religius,”ujarnya kepada Banten Ekspres, Jumat (18/4).
Lina menambahkan, semua siswa diajarkan mulai dari Iqro. Jika sudah ada yang bisa naik bacanya ke Al-Qur’an, mereka dibimbing agar hatam bacanya. Kalau sudah ada yang hatam, biasanya dilakukan tasyakuran agar siswa tetap semangat dan terus membaca Al-Qur’an.
”Kita sengaja melakukan tasyakuran kecil-kecilan. Ini agar siswa tetap semangat dan tidak bosan membaca Al-Qur’an. Sejauh ini, sudah ada yang hatam. Mereka melanjutkan kembali membaca Al-Qur’an dari awal. Selain itu, siswa yang lancar maka akan diikuti lomba tingkat kecamatan ataupun Tingkatkan Kabupaten Tangerang,” paparnya.
Ia menjelaskan, sejauh ini anak-anak tidak ada yang bosan membaca Al-Qur’an. Mereka semangat dan berlomba-lomba bisa hatam Al-Qur’an. Untuk yang masih iqro juga semangat untuk bisa naik ke Al-Qur’an. Karena mereka dibimbing dengan setulus hati. Ini agar mereka bisa dan sekolah bertanggung jawab atas kegiatan tersebut.
”Kami harus ciptakan siswa yang religius. Walaupun sekolah negeri, tidak akan kalah dengan sekolah swasta karena memang sudah mendapat porsi yang sama dengan pelajaran lainnya. Jadi saya harap bisa setara dengan sekolah swasta,” tutupnya.(ran)