“Pernyataan BMKG itu sangat merugikan kami, banyak tamu-tamu yang sudah boking hotel malah di-cancel, karena takut liburan ke pantai. Jadi, mereka berpikir seolah-olah itu akan terjadi dalam waktu dekat, padahal kan jangka panjang,” katanya melalui telepon seluler, Rabu (21/8/2024).
Yurlena mengatakan, isu gempa Megathrust picu tsunami disampaikan oleh BMKG kemungkinan tujuannya, sebagai bentuk persiapan seperti di negara maju Jepang ketika benar-benar terjadi.
Tetapi, seharusnya kata Yurlena, BMKG ini sebelum menyampaikan isu tersebut terlebih dahulu memikirkan nasib pariwisata, agar tidak membuat wisatawan resah dan takut.
BACA JUGA: Cuaca Pekan Ini Diprediksi Hujan Ringan, Di Sebagian Wilayah Kota Tangsel
“Sebetulnya kan isu ini sudah ada dari 2002 lalu. Tapi sekarang malah dimunculkan kembali. Kalau menurut saya, BMKG harusnya lebih ke prepare aja, harus memikirkan nasib pariwisata,” ujarnya.
