“Anehnya, kok bisa ada tempat itu berdiri persis di sampaing sekolahan. Dari mana izinnya,” ucap Umar Rohman, heran.
Umar Rohman berharap, pemilik peternakan burung puyuh petelur mempedulikan kenyamanan dan kesehatan siswa-siswi SDN Tegal Kunir Lor I.
“Jangan sampai hanya demi keuntungan bisnis semata, tapi menimbulkan kerugian untuk orang lain,” imbuhnya.
Saat dikonfirmasi, seorang pengelola peternakan puyuh petelur Cecep mengatakan, sedang melakukan proses pengangkutan kotoran burung puyuh petelur sejak beberapa hari kebelakang ini.
“Sebelum diangkut ke mobil, kan (karung berisi kotoran) ditumpukin dulu di sana (menunjuk ke arah sebelah SDN Tegal Kunir Lor I),” ucapnya.
Menurutnya, kalau mengumpulkan karung berisi kotoran diletakkan juga masih di dalam kawasan peternakan burung puyuh tempatnya bekerja.
Ditanya wartawan BANTENEKSPRES.CO.ID karung berisi kotoran burung puyuh petelur dibuang ke mana, Cecep tidak mengetahui sopir truk membuang kotoran burung ke mana.