”Harusnya siswa itu masih harus dibimbing oleh guru. Adanya PMM menurut saya tidak efektif untuk bisa dijadikan sistem pengajaran di dunia pendidikan, khususnya tingkat SD. Siswa SD harus lebih banyak menerima materi pelajaran yang lebih, dibanding mereka harus mengerjakan tugas dengan membuat video dan di upload ke medsos, dan itu bukan sistem pendidikan di Indonesia untuk siswa SD,” ujarnya kepada Banten Ekspres, Kamis (24/10).
Romli menambahkan, adanya PMM juga membuat guru menjadi kurang fokus. Ini karena mereka lebih banyak melemparkan tugas dengan sistem online. Padahal, kurikulum 13 sangat bagus untuk pendidikan dan adanya kurikulum merdeka di rasa belum bisa diterapkan kepada guru yang ada di Indonesia khususnya di Kabupaten Tangerang.
”PMM ini juga menyulitkan para guru, bahkan guru sibuk dengan urusan mereka dibandingkan harus memberikan ilmu kepada siswa. Saya rasa harus dikaji ulang agar kedepannya tidak menimbulkan permasalahan di dunia pendidikan,”paparnya.