Purwaningsih menambahkan, sampah organik yang ada di sekolah menjadi bahan praktik para siswa. Jadi siswa tahu prosesnya dari awal sampai menjadi pupuk organik untuk tanaman. Setelah menjadi pupuk, siswa juga diajarkan cara memberikan pupuk kepada tanaman.
”Siswa kita ajarkan mulai dari pemilihan sampah. Setelah sudah di kumpulkan sampah organiknya, siswa mulai diajarkan cara menggunakan mesin cacah sampah organik. Setelah dilakukan pencacah baru di olah menjadi pupuk,” paparnya.
Ia berharap, para siswa bisa terus menjalani pengolahan sampah, walaupun mereka sudah tidak bersekolah di SMPN 4 Curug diharapkan siswa tetap peduli dan menjaga lingkungan dari sampah yang ada.
”Semoga, siswa saya ini tetap mempunyai semangat peduli terhadap lingkungan. Jadi, semangat peduli terhadap lingkungan harus dilakukan sejak dini agar bisa membekas dan bisa di jalankan,”tutupnya.(ran)