Akhirnya, 15 hari setelah adanya laporan tersebut, RW Surya mendatanginya untuk menyampaikan keluhan warga terdampak.
“Kata Pak RW, Fan kita bukan mau nutup usaha, cuma gimana caranya cari solusi supaya engga bau,” kata Irfan, menirukan ucapan RW Surya.
Setelah itu, sejak Februari 2024 lalu, ia terus berupaya agar dua mobil truk berisi sampah yang diterimanya tidak menumpuk sampai sepekan. Salah satu caranya dengan mempekerjakan 5 orang guna membantunya melakukan penyortiran.
BACA JUGA: Warga Sukatani Keluhkan Bau dari Lapak Limbah, Dampak Asap Pembakaran Cemari Udara
“Alhamdulillah, 2 hari sudah kelar,” ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, setelah menerima teguran dari Pelaksana tugas (Plt) Lurah Sukatani Alwan Sirod dan jajaran, ia tidak lagi menerima sampah dari bandara.
“Sekarang saya terima sampah Mal dari Pak Syarif. Saya pribadi (menilai) aromanya tidak menyengat karena dibungkus plastik hitam besar, kalau waktu itu sampah bandara itu curah berantakan, itu yang buat bau,” ucapnya.