Dibandingkan Jumlah Penyakit Lainnya, Kasus ISPA di Kilasah Paling Tinggi

ISPA
PUSKESMAS KILASAH: Tampak depan dari Unit Pelayanan Teknis Puskesmas Kilasah, pada Senin (22/7). (CREDIT: EEN AMELIA JUMIANI/BANTEN EKSPRES)

Adapun faktor yang mempengaruhi penyakit ISPA adalah perubahan cuaca yang ekstrem hingga debu-debu dan polusi yang bertebaran akibat aktivitas pengguna jalan yang menggunakan kendaraan bermotor. Sehingga, 663 warga menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut dan didominasi oleh anak-anak.

“Kebanyakan yang terkena ISPA itu anak-anak mulai dari usia 0-7 tahun, dan disusul orang dewasa hingga lansia,” tutur Kepala Puskesmas Kilasah Murni Diasfara, Senin (22/7).

Bacaan Lainnya

Bahkan, Kepala Puskesmas Kilasah Murni Diasfara menyebutkan, sepanjang tahun 2024 warga yang terjangkit ISPA akan terus bertambah.

“Untuk saat ini jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut masih sama, dan kemungkinan akan terus bertambah,” ujarnya.

Murni menjelaskan, selain peralihan cuaca yang ekstrem, kebersihan hingga daya tahan tubuh juga mempengaruhi penyebaran ISPA. Maka dari itu, untuk mencegah penyebaran ISPA, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada para warga.

Cek artikel bantenekspres.co.id yang Anda minati di: Google News

Pos terkait