Dari 27 sekolah tersebut, dia menjelaskan, sebagian kondisinya masih dalam kategori rusak sedang dan rusak berat. Rata-rata diakibatkan karena usia bangunan yang sudah terlalu tua, sehingga bagian atap gedung sekolah dan beberapa bangunan lainnya mengalami keruskan, terutama kusen pintu dan jendela.
“Dari 27 itu, dua SD rusak berat secara kontruksi penilaian PUPR di SDN Suci, dan Banjaragung, sisanya rusak ringan dan sedang. Mayoritas kerusakannya dari atap, plafon bolong, penyangga kropos, termasuk juga kusen-kusen. Karena mayoritas gedung lama yang bahan bangunannya dari kayu,” ujarnya.
Apabila melihat dari sisi anggaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Serang, perbaikan 27 sekolah tersebut selesai pada tahun 2030 mendatang, dengan estimasi pembiayaan mencapai sekitar Rp60 sampai Rp70 miliar. Namun, biaya itu juga akan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK), karena anggaran pemkot tidak memungkinkan.