SERANG — Memasuki puncak musim hujan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang mengimbau kepada seluruh warga untuk Selengkapnya
Memasuki puncak musim hujan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang mengimbau kepada seluruh warga untuk mewaspadai penyakit yang bisa timbul saat musim hujan, yakni Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga penyakit leptosira, yang ditularkan oleh hewan melalui air.
Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang akan berfokus pada pencegahan dan dan penanganan stunting.
Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melakukan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, dengan menargetkan 102 ribu anak usia 0-7 tahun tervaksinasi. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Serang Ahmad Hasanudin. Ia menuturkan, PIN Polio dilakukan selama satu pekan. Dan dilakukan di Rumah Sakit yang ada di Kota Serang, baik swasta maupun negeri. Selain itu, Puskesmas dan juga posyandu ikut serta dalam melakukan PIN Polio tahun 2024.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang meminta seluruh apotek di Kota Serang untuk tidak menjualbelikan obat-obatan secara sembarangan tanpa resep dokter, terkhusus obat-obatan kategori obat keras.
Tahun ini, Pemkot Serang telah menyiapkan anggaran sebesar Rp39,9 miliar untuk menekan angka stunting di Kota Serang. Anggaran itu tidak hanya diperuntukkan bagi satu organisasi perangkat daerah (ODP), melainkan untuk seluruh OPD yang berkaitan langsung dengan permasalahan stunting.
Penjabat (Pj) Wali Kota Serang Yedi Rahmat mengungkapkan saat ini Kota Serang masih kekurangan ahli gizi. Hal itu berdasarkan laporan dari setiap rumah sakit yang saat ini masih banyak yang belum memiliki ahli gizi.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang mencatat ada 1.274 balita masuk dalam kategori stunting. Angka tersebut diklaim mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2022, yang mencapai sekitar 1.586 balita.
Angka kematian bayi (AKB) di Kota Serang naik dua kali lipat. Dinas Kesehatan Kota Serang mencatat AKB pada 2023 mencapai 63. Sementara AKB tahun 2022 yang berjumlah 32 kasus. Sedangkan 2021 sebanyak 13.
Tidak Ada Pos Lagi.
Tidak ada laman yang di load.
