Lanjut Shandy, pengendalian sumber pencemaran udara akan dipasang stasiun pengamatan kualitas udara. Hal itu, menurutnya, memudahkan pemerintah mengetahui kualitas udara dari data harian.
”Standar kementerian itu memang harus menggunakan alat yang real-time, jadi kita tahu data harian. Memang mahal alatnya juga kita ada anggaran Rp1,5 miliar, karena itu tahun ini hanya satu alat,” pungkasnya.
Reporter: Asep Sunaryo