“Ayo dimulai. Berdoa sebelum makan yak,” kata Gibran kepada siswa kelas 2C SDN 4 Kota Tangerang.
Gibran menyempatkan diri berdialog dengan para siswa menanyakan ihwal makanan yang telah disajikan disukai atau tidak.
“Tadi dialog biasalah sama anak-anak, ada yang ga suka sayur seperti brokoli, wortel, tapi ya nanti coba kita rayu supaya mereka pada mau,” ucap Gibran.
Gibran menyampaikan, penerapan makan bergizi gratis di setiap daerah skemanya berbeda-beda, bahkan menu utama yang disajikan ada yang berupa nasi jagung. Menurutnya, untuk di Kota Tangerang sendiri, pemberian makan terjeda sekira 1-1,5 jam setelah siswa diberikan minum susu kemasan.
“Tidak harus semuanya nasi, kalau pakai nasi jagung juga gak apa-apa, gak masalah, intinya sekali lagi kebutuhan gizi, nutrisi, tetap terpenuhi,” ujarnya.
“Karena setiap menu di breakdown, khususnya di Tangerang, nasi kalorinya berapa gram, lauk ini kandungannya berapa gram, karena untuk anak SD dan SMP kandungannya berbeda,” sambungnya.