Sampah TPA Rawa Kucing Segera Disulap Jadi Tenaga Listrik Bertenaga 40 Megawatt

Sampah TPA Rawa Kucing Segera Disulap Jadi Tenaga Listrik Bertenaga 40 Megawatt
PT Oligo Mulai Melakukan Penataan Tumpukan Sampah di TPA Rawa Kucing. Senin (2/9) pagi WIB. (Credit: Ahmad Syihabudin/Banten Ekspres)

TANGERANG — Sebanyak 2.000 ton sampah dari TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang, bakal dikelola menjadi tenaga listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) ini bakal menjadi pasokan Jawa dan Bali hingga 40 mega watt.

“Program kerjasama seperti ini memang sudah lama dirintis, mulai hari ini diresmikan untuk dimulai. Harapannya kerjasama ini lancar, sebab kita lihat sekarang, sudah parah kondisi sampah ini, dimana-mana sudah krisis sampah, kita harap bisa membantu mengatasinya,” ungkap Agung Dipo, Direktur Utama PT Oligo Infrastruktur Indonesia, Senin (2/9/2024) kepada Banten Ekspres.

Bacaan Lainnya

Diketahui, sampah yang masuk ke TPA Rawa kucing perharinya bisa mencapai 1,800 hingga 1.900 ton per harinya. Makanya, bila tidak dikelola, diangkut kemudian dijadikan pembangkit listrik tenaga sampah, hanya hitungan bulan TPA tersebut akan kelebihan kapasitas.

Terlebih, saking kelebihan kapasitasnya, TPA tersebut pernah terbakar hebat hampir seluruh kawasan selama dua pekan lebih. Hingga akhirnya melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menerjunkan helicopter pemadamnya.

Sementara, Bobby Roning, Direktur PT Oligo Infrastruktur Indonesia menjelaskan, pada tahap awal pihaknya akan melakukan penataan di TPA Rawa Kucing tersebut, lalu melakukan pemilahan sampah. Ketika nanti pabriknya yang berada di Kecamatan Jatiuwung Kota Tangerang sudah selesai dibangun, maka sampah yang dihasilkan di TPA Rawa Kucing akan diangkut ke pabrik terebut.

“Sampah akan treatment dulu di sini, setelahnya kita mobilitas ke Jatiuwung, karena di sini enggak bisa bangun pabrik. Alasannya, dekat bandara, sementara untuk membangun pembangkit ada aturan ketinggian bangunan yang lumayan dan itu sesuai dengan aturan,” jelas Bobby.

Pembangkit Listrik Tenaga Sampah ini rencananya akan berdiri sekitar tahun 2026 hingga 2027 di kawasan Jatiuwung tersebut. Dengan masa kontrak operasional hingga 25 tahun ke depan, hingga kemudian akan dihibahkan atau diserahkan ke Pemkot Tangerang.

“Kami sudah melakukan penelitian, PLTS ini aman untuk lingkungan. Di luar negeri pun sudah dipastikan aman. Untuk di Tangerang nantinya akan bertenaga 40 megawatt,” katanya. (*)

Cek artikel bantenekspres.co.id yang Anda minati di: Google News

Pos terkait