Menurutnya, bahkan ketika melayani jemput bola, seperti kegauatan halal bihalal, HUT kelurahan dan kecamatan pihaknya juga datang untuk melakukan aktivasi IKD. “Sampai akhir 2024 target bisa mencapai 50 ribu. Setiap ada acara kita selau jemput bola,” jelasnya.
Budiawan mengaku, banyak faktor kenapa capaian aktivasi IKD masih rendah. Seperti banyak perusahaan atau instansi yang belum menerima menggunakan IKD, tidak memiliki kuota internet. Namun, paling banyak masalah yang ditemukan dilapapangan adalah versi HP-nya masih versi android masih dibawah 9 dan kalau diatas 9 baru bisa. “IKD tidak bisa menggantikan posisi KTP-el karena, tidak semua orang HP-nya smart phone,” tuturnya.
Budiawan mengaku, IKD adalah pemindahan KTP-el ke dalam smartphone, yang berbentuk foto ataupun QR Code. Namun, untuk sementara layanan IKD hanya bagi pemilik handphone dengan sistem android. “Dalam IKD digital juga telah memuat data kepesertaan BPJS, NPWP, pendataan KPU sebagai calon pemilih dan lainnya,” tutupnya. (bud)