Kasus DBD di Tangsel Melonjak, 6 Bulan, Tercatat Sudah 600 Kasus

Kasus DBD
Kepala Dinkes Kota Tangsel dr. Allin Hendalim Mahdaniar. (Credit: Tri Budi Sulaksono/Banten Ekspres)

“Jadi setiap hari di rumah ada orang yang memeriksa bak mandi, tempat-tempat berkembangnya jentik nyamuk aedes aegypti,” tambahnya.

“Jadi jangan fogging. Fogging dan abate boleh tapi, paling tidak pantau jentik nyamuknya. Kasus naiknya 130 persen dari tahun kemarin dan ini baru 6 bulan,” tutupnya.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan, penyakit DBD ditandai demam 2-7 hari disertai dengan manifestasi perdarahan, penurunan trombosit, adanya hemokonsentrasi yang ditandai kebocoran plasma.

Selain itu, DBD dapat juga disertai gejala-gejala tidak khas seperti nyeri kepala, nyeri otot dan tulang, ruam kulit atau nyeri belakang bola mata. Tidak semua yang terinfeksi virus dengue akan menunjukkan manifestasi DBD berat.

“Ada yang hanya bermanifestasi demam ringan yang akan sembuh dengan sendirinya atau bahkan ada yang sama sekali tanpa gejala sakit,” ujarnya.

Allin menambahkan, sebagian lagi akan menderita demam dengue saja yang tidak menimbulkan kebocoran plasma dan mengakibatkan kematian.

Cek artikel bantenekspres.co.id yang Anda minati di: Google News

Pos terkait