Tragedi Bus Peziarah Terulang, Satu Orang Meninggal

Tragedi
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie saat membesuk korban kecelakaan bus peziarah di RS Mitra Plumbon Majalengka, Jawa Barat, kemarin (Credit: Tri Budi Sulaksono/Banten Ekspres).

“Terus jam 23 adek saya kasih tahu bahwa mpok Yuyun tidak ada (meninggal) dan saya langsung syok,” tambahnya.

Sapiih mengaku, tidak memiliki firasat apa-apa. Namun, sebelum berangkat pada Minggu (3/3/2024) istrinya tidak salat subuh lantaran terburu-buru. “Istri saya tidak salat karena katanya jamaah sudah nunggui,” jelasnya.

Bacaan Lainnya

Bapak 3 anak ini mengaku, istrinya berkomunikasi terakhir dengan anaknya dan memberitahu sedang dalam perjalanan pulang. “Istri saya cuma komunikasi dengan anak saya, katanya OTW pulang,” tuturnya.

Sapiih mengaku, istrinya pergi ziarah bersama kakaknya bernama Rukiyah Srihartini. Namun, Rukiyah hanya mengalami luka ringan dibagian tangan. “Istri dan kakak ipar saya ini duduknya bersebelahan saat di bus,” tutupnya.

Sementara itu, Lurah Pondok Betung Nurhasan mengatakan, ada belasan warganya dari beberapa RT yang ikut dalam rombongan ziarah tersebut.

“Rombongan ziarah dari Pondok Betung ada dari beberapa RT. Dari 61 korban, warga Pondok Betung itu hanya cabang dan ikut rombongan di Rengas,” tambahnya.

Cek artikel bantenekspres.co.id yang Anda minati di: Google News

Pos terkait